“alasan saya menulis karena saya
ingin meninggalkan jejak”
Setelah sempat berpikir untuk tak
menulis lagi, akhirnya aku seolah mendapat semangat baru dari kata-kata konselor
sekaligus blogger itu. Dia beranggapan bahwa tak semua orang bisa mengungkapkan
apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui kata-kata. Menurutnya, menulis itu
hal yang harus tetap dilanjutkan dan terus dikembangkan. Dengan menulis kita bisa melihat rekaman jejak kita dan mempelajarinya kembali ketika kita sudah mulai lupa. Tak hanya itu, menulis juga sebagai salah satu cara melatih
kemampuan otak kita tuk berpikir dan mengkombinasikan kata yang telah kita
pelajari di masa lalu.
Pun, menulis bisa dijadikan
sebagai salah satu media tuk menginspirasi orang lain, meski tak semua orang
suka dengan tulisan kita. Selera setiap orang tentu berbeda-beda bukan? Tentu kita
tahu bahwa dunia ini sungguh membosankan jika semuanya sama. Maka perbedaan
dalam hal apapun sebenarnya wajar saja.
Kritikan, alasan terbesarku yang sempat
berniat tuk menghapus blog ini. Aku mendapat kritikan pedas dari temanku
sendiri yang memang seleranya berbeda jauh denganku. Dia menganggap blog yang
hanya berisi cerita itu sungguh tak berguna. For the first time dapat
komentar negatif tentang blog ini setelah sebelumnya aku sering disemangati
oleh pengunjung blog agar aku tetap melanjutkan tulisan-tulisanku dan diberikan
beberapa saran.
Namun obrolan hari ini
menyadarkanku bahwa memang benar, setiap orang berbeda dan aku tak bisa
memaksakan semua orang tuk menyukai tulisanku, tapi itu bukan berarti tak ada
sama sekali yang mau membacanya ‘kan?
Aku menyukai ini, rekaman jejak hidup seseorang, yang dalam setiap tulisannya tentu mengandung kisah dan kesan tersendiri yang mungkin hanya si penulis yang paham.
Komentar
Posting Komentar
kamu bebas berkomentar di sini