Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Belum Ada Judul (3)

Bagi sebagian orang, memiliki masa lalu yang tidak baik mungkin cukup memalukan. Bahkan beberapa orang sulit tuk menerima dan menghargai keadaan diri sendiri saat ini. Terkadang rasa penyesalan terlalu besar dan mengalahkan kelapangan hati yang ingin memaafkan diri. Saat diri dianggap baik oleh orang lain, rasa sulit menerima diri semakin menjadi. Karena kebaikan di mata orang lain inkongruen dengan kenyataan bahwa orang-orang hanya melihat dan menerima sisi baik diri. Terbersit dalam pikir kecurigaan bahwa orang-orang itu akan menjauhi saat tahu keburukan diri. Namun, masa lalu akan tetap jadi masa lalu. Sesuatu yang sudah terjadi tidaklah bisa diubah. Masa kini dan esok, hiduplah pada masa itu. Saat hati dan diri sudah bisa keluar dari ingatan buruk masa lalu dan lebih menjadikannya sebagai pelajaran (konotasi positif) bukan penyesalan (konotasi negatif), disitulah kelapangan hati bisa menerima diri sepenuhnya. Indahnya menerima diri bergantung bagaimana cara pandang mat...

Rekam Jejak

“alasan saya menulis karena saya ingin meninggalkan jejak” Setelah sempat berpikir untuk tak menulis lagi, akhirnya aku seolah mendapat semangat baru dari kata-kata konselor sekaligus blogger itu. Dia beranggapan bahwa tak semua orang bisa mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui kata-kata. Menurutnya, menulis itu hal yang harus tetap dilanjutkan dan terus dikembangkan. Dengan menulis kita bisa melihat rekaman jejak kita dan mempelajarinya kembali ketika kita sudah mulai lupa. Tak hanya itu, menulis juga sebagai salah satu cara melatih kemampuan otak kita tuk berpikir dan mengkombinasikan kata yang telah kita pelajari di masa lalu. Pun, menulis bisa dijadikan sebagai salah satu media tuk menginspirasi orang lain, meski tak semua orang suka dengan tulisan kita. Selera setiap orang tentu berbeda-beda bukan? Tentu kita tahu bahwa dunia ini sungguh membosankan jika semuanya sama. Maka perbedaan dalam hal apapun sebenarnya wajar saja. Kritikan, alasan terbesarku yang s...

Welcome to The Real World (khusus untuk anak SMA yang baru lulus)

Kali ini, gue mau cerita seputar pengalaman gue di bidang akademik selama menjalani kuliah 1 tahun alias 2 semester. Tapi, sebelum kita caww ke cerita gue, gue mau ngucapin congratulations and welcome to the real world buat temen-temen yang sudah diterima di universitas yang diimpikannya. Dan buat temen-temen yang belum dapat, tenang, masih bisa berjuang di tahap ujian mandiri atau pilih swasta juga tak masalah ya kan! Dan buat temen-temen yang belum dapat juga, jangan khawatir yo, kamu tak sendirian karena gue pribadi pun, pernah mengalami masa-masa penuh dengan rasa minder, hehe tapi harus tetap yakin kamu bisa melewati ini semua! (buktinya gue masih hidup) :D Jadi begini, pertama kuliah itu transisinya amat sangat terasa. Kamu harus belajar dengan sistem yang berubah 180⁰, benar-benar tak seperti SMA.  Selain sistemnya beda, waktu KBM pun lebih lama. Dan yang paling penting, jangan kaget dengan manusia yang paling berlagak ala-ala dewa ( uhukkk ) dosen maksudnya. Kenapa a...

Belum Ada Judul (2)

Belakangan ini gue merasa “bukan puput banget”. Dari mulai keinginan untuk hijrah, dari kebiasaan yang udah mulai berubah, dari pergaulan yang mulai beda, dari ikut-ikut kegiatan yang udah mulai pindah haluan, intinya ini sedikit keluar dari zona nyaman. Entah perasaan gue atau memang bener, gue merasa gak bisa mengembangkan diri gue, progres untuk mengembangkan potensi diri malah menurun setelah gue kuliah -_- Terkadang gue sedikit iri melihat temen-temen gue yang terus meningkat di bidangnya, yang ikut-ikut organisasi yang udah keren, yang hijrahnya kayaknya udah istiqomah, yang mulai bisa mencapai impiannya. Mereka terlihat bahagia, dan dengan bangga menunjukkan kebahagiaannya pada dunia. Tapi tidak dengan gue. Gue sampai sekarang masih mencari. Terkadang gue merasa nyaman pada suatu posisi, tapi setelah dipikirkan ternyata ini bukan gue. Entah apa yang salah. Tapi beberapa orang pun mulai merasa kalau gue memang beda, gak kaya dulu. Gue gak tau maksudnya ‘gak kaya dulu’ itu...