Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Mesti Nikah dengan Penghafal Al-Qur'an?

                                                uniqpost.com Suatu waktu saya pernah mendengar pertanyaan begini, “Apakah untuk mendapatkan pasangan hidup yang baik harus mencari salah satu dari para penghafal Al-Qur’an?” “Apakah seorang hafizh/hafizhah harus dapat pasangan hidup yang hafizh/hafizhah juga?” “Apakah yang dimaksud sekufu dalam pernikahan adalah itu (keduanya sama-sama penghafal Al-Qur’an)?” Karena beberapa pertanyaan itu, saya bersama kawan di asrama akhirnya tergerak juga untuk bertanya pada salah satu Ustadzah kami, beliau adalah ibu asrama di tempat kami tinggal saat ini. Kebetulan, saat kami bertanya perihal itu, bertepatan dengan saat-saat menjelang hari pernikahannya. Lebih kurang, begini beliau menjawab, “Sekufu itu bukan berarti harus selalu sama dalam berbagai hal. Termasuk soal penghafal atau bukan. Sekufu itu bisa d...

Menulis: Satu Pekerjaan, Empat-Lima Hal Disadari

Bisa dibilang, mungkin saya termasuk orang yang sangat suka dunia kesastraan. Meskipun memang, saya baru sekadar (hanya) penikmat karya sastra dan sedang belajar meniti jalan ‘membuat karya’. Belum berada pada tahap menghasilkan ‘karya hebat’ sebagaimana para Sastrawan Indonesia lainnya. (Tapi nanti insya Allah, ya. Doakan saja) Jujur saja, saya menyadari hal ini baru sekitar dua tahun lalu, tepatnya pada awal tahun 2018. Saya masih sangat ingat, waktu itu adalah akhir semester 3 perkuliahan. Teman saya tiba-tiba berkata, “Put, menurut gue, elu ada bakat nulis deh”. Saya terkejut mendengarnya. Sedikit tersanjung (memang), tapi lebih merasa geli dan lucu. Saya menjawabnya sambil tertawa, “Apaan, sih! Haha… ada-ada aja, lu!”. Dia menjelaskan dengan kalimat lebih kurang seperti ini, “Eh, beneran. Menurut gue, elu punya kepekaan dan pemahaman yang lebih tentang kepenulisan dibandingkan gue dan temen-temen yang lain”. Hari berlalu, ucapan teman saya sukses membuat saya ...

Hadiah Terbaik

Semangat turun, itu wajar. Jangankan sekadar semangat, iman pun demikian. Tapi ini bukan alasan untuk berleha-leha dan tidak melanjutkan apa yang sedang diperjuangkan. Katanya, kalau sedang tidak semangat, salah satu caranya adalah dengan mengingat kembali “apa alasannya” atau “motivasi utamanya apa”. Dan saya setuju dengan itu. Sampai saat saya menulis ini, sejujurnya saya sedang dalam kondisi turun semangat. Namun justru pada saat-saat seperti ini, saya menggali lagi ingatan masa lalu yang mengantarkan saya sampai titik ini. Momen yang saya sebut sebagai “hadiah terbaik”. Memang betul, seumur-umur saya hidup, hal ini yang menjadi “hadiah terbaik” yang Allah beri untuk saya. Ini adalah tentang memori yang sangat indah dan mengharukan. Tahun 2018 tepat tanggal 28 Januari, saya ikut kajian Ustadz Adi Hidayat dengan tema Peringatan Hari Al-Qur’an di Masjid Istiqlal. Tidak banyak materi kajian yang saya ingat, namun ada satu bagian yang sangat berkesan. Beliau sempat me...